Sunday 8 January 2012

Asal-usul mamalia


Asal-usul mamalia
Mamalia berkembang lambat-laun dari reptilian, tetapi Synapsida (paramammalia) , kelompok reptilian yang merupakan nenek moyang mamalia, seluruhnya sudah punah dan sejak awal sudah memisahkan diri dari cabang silsilah reptilia. Baik Synapsida maupun Diapsida (reptilian sejati) muncul bersamaan pada akhir Zaman Karbon. Jelaslah bahwa (kecuali yang menyangkut pemilikan bersama telur amniotik,yakni telur  dengan selaput janin) baik reptilian sejati maupun reptilia yang mirip mamalia sama-sama berasal dari amfibia, walaupun secara sendiri-sendiri. Synapsida berbeda dengan reptilia lain , karena hanya memiliki satu lubang dalam tulang-tulang penutup tengkorak, yang disebut ‘jendela pelipis’ , sehingga otot-otot rahang menggembung kalau berkontraksi. Reptilia lain memiliki jenis lubang lain atau sama sekali tidak memilikinya. Synapsida dalam gelang bahu memiliki juga unsur-unsur korakoid (tulang yang kecil dan tajam , berbentuk paruh gagak , memanjang dari tulang belikat ke arah tulang dada) depan dan belakang , dan bukan hanya satu korakoid tunggal seperti pada reptil lain. Perbedaan ini nampaknya tidak berarti, tetapi justru sangat penting untuk pola mamalia :dengan pengunduran diri lambat-laun tulang-tulang dermal tengkorak , makalubang pada Synapsida menjadi fossa atau lekuk temporalis pada mamalia.
Synapsida yang paling awal , ialah Pelycosauria, ditemukan di Texas Red Beds dan pada endapan-endapan di Eropa , berasal dari zaman karbon muda sampai zaman Perm Tengah . Hewan-hewan ini hanya memiliki jendela pelipis kecil. Rahang berengsel dibelakang tengkorak. Tidak ada gigi taring bawah tetapi hanya ada dua gigi taring atas yang panjang berbentuk belati. Jalannya tergoyang-goyang dan rumus untuk jari kaki (jumlah ruas dalam masing-masing jari) ialah 2-3-4-5-3, rumus yang berlaku bagi reptilia . Rumus khas pada mamalia ialah 2-3-3-3-3. Dengan demikian Synapsida ini belum banyak memperlihatkan pengembangan ciri-ciri mamalia , kecuali pada awal heterodontia.
Ordo Synapsida lain ialah Therapsida berkembang langsung dari Pelycosauria di zaman Perm Tengah . Sisa-sisanya banyak terdapat pada lapisan-lapisan Karroo di Afrika Selatan sampai ke zaman Trias Tua. Daerah penyebarannya lambat-laun meluas . Banyak endapan di Uni Soviet kini diketahui mengandung Therapsida . Therapsida terbagi lagi dalam tiga subordo , ialah Phthinosuchia dari zaman Perm Tengah , dan dua yang berkembang, yaitu Theriodonta dan Anomodontia . Perkembangan Phthinosuchia jauh lebih tinggi dari Pelycosauria . Phthincosauria memiliki jendela pelipis besar dan gigi taring , baik dirahang atas maupun dibagian bawah . Kedua subordo yang berasal dari ordo ini memperlihatkan sejumlah persamaan dengan ciri seperti otak yang lebih besar , langit-langit yang keras dan Heterodontia . Juga kehilangan beberapa tulang 'berlebih' seperti tulang ubun-ubun depan (prepartial) dan dahi belakang (prosfrontal). Tetapi pendapat umum berlaku ialah bahwa dalam silsilah vertebrata, hanya Therodontia saja yang tersangkut. Ini adalah kelompok karnivora. Anomodontia sebagian besar menjadi herbivora. (W.Van Hoeve)

4 comments:

  1. Keren sen, :)

    www.habybpalyoga.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Ayo blogrollan! alamat blogmu udah aku taro di blogku,submenu blogroll :)

    Oh iya,itu fontnya kok ngga sama besarnya ya? Sengaja atau gimana?

    Coba kamu sebelum masukin ke blog,copy paste dulu di notepad. Mudah-mudahan abis itu tulisannya jadi teratur :)

    ReplyDelete
  3. ayo aq ajarin bib...aq masih pemula...submenu blogroll tu gmn??
    ouw gt bib?aq baru tau...ok makasih bib

    ReplyDelete